Jumat, 13 Maret 2009

Jadikanlah Shalat dan Sabar Sebagai Penolong mu

Jadikanlah Shalat dan sabar sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS Al Baqarah:45-46)
Kita sering kali mencari pertolongan ke sana ke mari saat kita ditimpa masalah, namun kita (mungkin hanya saya), malah sering lupa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui shalat dan shabar. Shalat adalah bukti ketundukan kita kepada Allah SWT, shalat adalah do’a, shalat adalah ibadah yang bukan hanya memuji Allah SWT tetapi juga berisi permintaan-permintaan kita kepada Allh SWT.
Alangkah indahnya dalam sujud dan ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah sebagai simbol ketundukan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jangankan kepada makhluq-Nya yang tunduk dan taat, bahkan kepada orang-orang yang membangkang pun dengan segala kesombongannya, Allah masih tetapi memberikan nikmat tiada tara.
Mungkin kita perlu membenahi shalat kita, agar sesuai dengan syariat dan menjalankannya dengan penuh kekhusyuan. Kita seharusnya malu jika masih setengah-setengah menjalankan shalat, mengabaikannya, tidak peduli apakah shalat kita sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban.
Sudahkah shalat kita sesuai syariat?
Sudahkah kita yakin bahwa shalat kita sudah sesuai dengan syariat? Marilah kita bertanya, apakah takbiratul ihram kita sudah benar? Jika ya, tahukah Anda ayat atau hadits yang membuktikan bahwa takbiratur ihram kita itu sudah benar? Jika kita masih ragu atau masih belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, berarti kita masih perlu belajar, masih perlu membuka buku-buku fiqh dari ulama terpercaya.
Inspirasi buat saya, meski sudah seperempat abad saya shalat, saya harus tetap mempelajari bagaimana cara shalat yang benar. Saya harus membaca buku dan bertanya, bagaimana shalat yang benar, dengan mengetahui dalil-dalil yang membuktikan kebenaran tersebut.
Sudahkah shalat kita khusyu’?
Shalat yang khusyu adalah shalat yang dikerjakan dalam nuansa harap, cemas, dan cinta, serta dengan takbir yang sempurna, lantunan ayat yang tartil, ruku’ dengan tawadhu, sujud dengan diliputi kerendahan hati dan keikhlasan. Tentu tidak lupa harus sesuai dengan syariat. Sebagai tip agar shalat kita lebih khusyu’ ialah dengan menganggap bahwa shalat yang kita lakukan adalah shalat yang terakhir, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah saw,

Jika kamu berdiri untuk melaksanakan shalat, maka shalatlah sperti shalatnya orang-orang yang akan berpisah (meninggal). (HR Ibnu Majah).
Subhanallah. Allah sudah menyediakan suatu solusi kepada kita, untuk setiap masalah yang dihadapi. Cara yang lengkap, bukan hanya mengajarkan apa yang harus dilakukan, tetapi juga bagaimana melakukannya dengan baik yang benar. Masihkah kita takut dengan masalah? Masihkah kita menghindari masalah? Masihkan kita frustasi dengan masalah? Padahal Allah SWT sudah memberikan solusi bagi kita?

Jalani hidup. Hadapi masalah. Jangan menjadi pengecut sehingga kita tidak berkarya, tidak mencoba berbuat sesuatu yang besar karena takut masalah menghadap kita. Banyak pemuda yang enggan menikah karena alasan belum siap, padahal solusi sudah disiapkan oleh Allah SWT. Banyak orang yang tidak mau memikul beban dakwah, padahal solusi sudah disiapkan oleh Allah SWT.
Saat Rasulullah saw dan para sahabat hijrah, mereka meninggalkan kampung halaman, meninggal harta benda, dan meninggalkan keluarga. Mereka mengambil resiko untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Mereka tahu, masalah bisa saja muncul baik saat hijrah dan setelahnya. Tetapi mereka tetap menjalaninya, karena mereka yakin masalah yang akan ditemui, Allah SWT sudah menyiapkan solusinya.
Rasulullah saw selalu menjadikan shalat sebagai solusi berbagai masalah seperti yang kita baca dalam berbagai riwayat. Hudzaifa bin Al Yaman menceritakan, “Jika Rasulullah saw ditimpa sebuah kesulitan beliau bersegera melaksanakan shalat.” Begitu juga yang diriwayatkan oleh Haritsah bin Madhrib, “Aku mendengar Ali ra. berkata, ‘Kamu melihat kami dan segala keadaan kami pada malam perang Badar kecuali Rasulullah saw, beliau mengerjakan shalat dan berdo’a hingga datang waktu subuh."

Sering kali saya mendengar jika seseorang sakit dia seolah-olah ada alasan untuk tidak shalat. Padahal justru shalat bisa mengobati penyakit, seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah saat dirinya sedang sakit perut. Rasulullah saw. bertanya, “Apa kamu sakit perut?” Ia menjawab. “Benar.” Beliau bersabda, “Berdirilah dam kerjakan shalat. Sesungguhnya dalam shalat itu terdapat kesembuhan.”

Allahuakbar. Marilah kita hadapi hidup dengan tegar. Biarkan masalah datang, tidak usah kita hindari apa lagi lari dari masalah. Saat kita lari dari masalah, sebenarnya hanya menuju ke masalah yang lain yang mungkin saja lebih besar dari masalah yang kita hadapi saat ini. Kita sudah memiliki solusi dari setiap masalah yang muncul yang sudah disiapkan oleh Allah SWT untuk kita. Marilah jalani hidup dengan lebih semangat dan optimis. Tidak ada alasan untuk tidak.
Saat kesulitan menghimpit, bersabarlah….
Saat kita menghadapi masalah. Saat kita memerlukan pertolongan, yang kita bisa lakukan selain shalat adalah bershabar. Memang ada yang lain? Usaha! Yah usaha, yang sebenarnya usaha adalah bagian dari shabar. Hanya saja usaha dalam rangka shabar lebih bermakna ketimbang hanya usaha saja yang bisa saja membuat kita frustasi.
Memang, makna kesabaran bukanlah kita diam, pasrah, dan menyerah. Shabar bersanding dengan usaha bahkan dalam berbagai ayat kita temukan shabar sering disandingkan dengan kata jihad. Inilah maknanya buat kita,

Usaha/jihad + sabar = pertolongan Allah SWT

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali 'Imraan: 200)

Jadi janganlah cepat menyerah. Majulah terus, usahalah terus, sebab jika kita shabar insya Allah, Allah SWT akan menolong kita karena ini yang diperintahkan-Nya kepada kita. Kenapa harus takut jika ada jaminan dari Allah? Kenapa harus ragu jika Allah SWT akan menolong kita? Ini bukan kata saya, ini ayat Al Quran, yang ditujukan untuk kita semua.

Dengan bershabar, kita akan menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup. Bagaimana tidak, pertolongan Allah SWT sudah di depan mata. Tinggal sejauh mana kita bisa meraih pertolongan tersebut dengan kesabaran kita.

Sumber : http://www.motivasi-islami.com

PERANAN WANITA DAN KEBANGKITAN UMMAT ISLAM MASA KINI

Pertanyaan:
Apakah benar ada masa kebangkitan bagi ummat Islam? Jika ada, bagaimana peranan wanita dalam Islam secara umum dan pandangan terhadap wanita karier, dan bagi yang berpendidikan tinggi pada khususnya?
Jawab:
Tidak dapat diragukan lagi, bahwa kita hidup dalam era kebangkitan Islam, setelah sekian lama kaum Muslimin berada dalam keadaan tidak sadar dan lelap dalam tidurnya yang berkepanjangan, seperti halnya kaum Kahfi, dimana musuh-musuh mereka mengintervensi dari Barat, Timur, Selatan dan Utara. Kemudian menjajah dan menguasainya, sehingga dengan mudah menjatuhkan mereka dari agamanya, yaitu Islam. Lalu diganti secara paksa peraturan-peraturan baru, hukum-hukum baru, baik dalam masalah politik maupun sosial.
Hal-hal yang demikian itu terjadi pada saat kaum Muslimin dalam keadaan tidak sadar. Kemudian berkat perjuangan ahli-ahli fiqih dan dakwah, maka terjadilah pembaruan untuk membangun pusat dakwah Islamiah dan perorangan di mana-mana.
Dengan takdir Allah, maka terjadilah kebangkitan ummat Islam. Hal ini sudah biasa bagi ummat Islam dan sesuai dengan sifatnya, bahwa ummat Islam tidak mungkin mati selamanya, tanpa bangkit kembali. Karenanya, agama yang hidup mengharuskan ummatnya hidup; dan Allah swt. dalam setiap masa selalu mengangkat seseorang, untuk membawa keharuman agama bagi ummatnya.
Dalam setiap masa selalu timbul di tengah-tengah ummat Islam, orang-orang yang membela kebenaran, walau bahaya menentangnya, sampai datangnya hari Kiamat. Maka dari itu, keluarlah suara-suara untuk mengajak bagi ditegakkannya kebenaran dan dipraktekkannya agama Islam secara utuh serta pembaruan, sebagaimana dapat dirasakan seperti sekarang ini.
Sebenarnya, kebangkitan ini meliputi semua aspek. Sebagian orang mengira di saat permulaan hanya suara saja yang timbul, disebabkan oleh perasaan dan semangat. Sementara kenyataan menjadi sebaliknya, setiap waktu bertambah kuat semangat yang menyala, perasaan yang hidup dalam kesadaran pada agama tersebut, dan kebangkitan berdasarkan pikiran yang sehat, setelah lama hidup jauh dari kemurnian dan kebenarannya. Sadar akan akibat dan keadilannya di segala bidang.
Sungguh telah berubah semua perasaan dan simpatik, yang dulunya di bawah naungan gerakan Nasionalisme dan Sosialisme, serta lain-lainnya, dari aliran yang bertentangaan dengan agama. Maka, pikiran-pikiran yang semula dipengaruhi oleh paham-paham yang bukan bersumber pada Islam, karena belum paham terhadap Islam, sekarang ini mereka sadar akan kebenaran dan kemurnian dari ajaran Islam. Mereka paham bahwa Islam itu bukan ibadat saja, tetapi menyangkut segi akidah, akhlak yang luhur, muamalah (jual-beli) yang baik, dan hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah. Bahkan Islam itu adalah amanat dan risalah yang dapat mengatur kehidupan manusia sebelum lahirnya manusia, sesudah lahir, ketika masih berupa janin, di waktu hidup dan ketika mati. Begitu juga di waktu bangkit kembali.
Kebangkitan ini termasuk kebangkitan berpikir. Kita telah melihat buku-buku yang telah ditulis oleh ahli-ahli pikirdan penulis-penulis terkenal. Di mana-mana, terutama di perpustakaan, penuh dengan bermacam-macam buku yang dibaca para generasi muda Islam, mulai dari yang berpendidikan rendah sampai yang berpendidikan tinggi, mereka mempelajarinya secara mendalam.
Adapun masa kemunduran dan bekunya pikiran adalah disebabkan oleh banyak hal, diantaranya ialah:
Pada masa itu banyak pikiran-pikiran yang condong dan menganggap harus ikut peradaban Barat di segala bidang.
Tiada jalan bagi kemajuan, kecuali mengambil peradaban Barat secara keseluruhan, baik, buruk, pahit dan manis. Sehingga para simpatisan giat mencari dalil untuk menguatkan kedudukan dan peradaban orang asing; bahkan hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan mereka, dicela dan dianggap tidak sempurna, misalnya dalam masalah talak, riba, poligami dan sebagainya.
Sekarang ini lain halnya, semua masalah dihadapi dengan bahasa ilmiah dan pikiran yang sehat, walaupun mereka dalam masa kemajuan telah mencapai bulan dan dengan mudah manusia dapat menikmati hidup yang mewah, tetapi mereka gagal dalam membina ketenangan jiwanya. Mereka hanya memperhatikan sarana bagi sesuatu, tetapi mereka mengabaikan tujuan luhur dari kehidupan ini, dan itu hanya bisa diarahkan oleh Islam.
MASALAH YANG TIDAK DAPAT DIJAWAB
Peradaban masyarakat Barat tidak dapat menjawab pertanyaan berikut ini: Untuk apakah manusia ini hidup, dari mana dan hendak ke mana mereka pergi?
Peradaban Barat tidak dapat memberi kebahagiaan dan kesejahteraan bagi manusia. Maka Islamlah satu-satunya agama alternatif yang dapat mengungkapkan kelemahan dan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan yang menuju ke arah kesejahteraan di dunia maupun di akhirat. Islamlah yang dapat menjawab dan memecahkan semua permasalahan, baik masalah politik, sosial dan lainnya.
PERANAN KAUM INTELEKTUAL
Perhatian akan masalah-masalah Islam tidak saja terbatas kepada orang-orang berusia lanjut, bahkan tampak lebih besar perhatian semangatnya di kalangan para pelajar dan ilmuwannya, baik laki-laki maupun wanita. Mereka giat mempelajari masalah-masalah Islam dan mempraktekkannya di masjid dan tempat-tempat ibadat lainnya yang selalu dipenuhi oleh segenap lapisan ummat Islam.
PERANAN WANITA
Jika kita membaca Al-Qur'an, maka dapat kita ketahui bahwa penciptaan Nabi Adam as. bersamaan dengan ibu Hawa, yang berfungsi sebagai istri dan kawan hidup beliau.
Kita mengetahui kisah istri Fir'aun, yang dapat mencegah Fir'aun dalam niatnya untuk membunuh Nabi Musa as. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah swt.:
"Dan berkatalah istri Fir'aun, '(Ia) biji mata bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut menjadi anak, sedangkan mereka tidak menyadari." (Q.s. Al-Qashash: 9).
Kita simak kisah dimana ada dua wanita di kota Madyan, keduanya putri Asy-Syekh Al-Kabir, yang diberi air minum oleh Nabi Musa as. Kemudian kedua wanita tersebut mengusulkan kepada ayahnya, supaya memberi pekerjaan kepada Nabi Musa as. karena beliau memiliki amanat (dapat dipercaya) dan fisiknya kuat. Sebagaimana yang tertera dalam firman Allah swt.:
"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, 'Wahai Bapakku, ambillah dia sebagai orang yang bekerja (kepada kita), karena sesungguhnya orang yang terbaik, yang kamu ambil untuk bekerja (kepada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya'." (Q.s. Al-Qashash: 26).
Kita simak lagi kisah ratu Balqis di negeri Yaman, yang terkenal adil dan memiliki jiwa demokrasi. Ratu ini setelah menerima surat dari Nabi Sulaiman as. yang isinya seruan untuk taat kepada Allah dan menyembah kepada-Nya, lalu dia meminta pendapat kepada kaumnya dan bermusyawarah untuk mengambil sebuah putusan bersama.
Firman Allah swt.:
"Berkata dia (Balqis), 'Hai para pembesar, berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini), aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku).' Mereka menjawab, 'Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang luar hiasa (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah yang akan kamu perintahkan'." (Q.s. An-Naml: 32-3).
Kemudian dia berkata, sebagaimana yang telah difirmankan Allah swt.:
"Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang terhormat jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat." (Q.s. An-Naml: 34).
Kesimpulan dari pendapat ratu tersebut ialah bahwa penguasa-penguasa di dunia ini jika mereka hendak menguasai suatu negeri, maka mereka akan merusak dua hal, yaitu merusak negara dan moral penduduknya.
Oleh karena itu, di dalam Al-Qur'an telah disebutkan nama-nama wanita selain wanita-wanita yang tersebut di atas, yang ada hubungannya dengan kisahnya masing-masing. Misalnya, ibu Nabi Isa as, Maryam Al-Batul.
PERANAN WANITA PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW.
Adapun peranan wanita pada masa hidupnya Nabi Muhammad saw. yang kita kenal ialah yang memelihara Nabi saw, yaitu Aminah ibu beliau; yang menyusuinya, Halima As-Sa'diyah; dan yang menjadi hadina (pengasuh) bagi beliau, Ummu Aiman r.a. dari Habasyah.
Nabi saw. telah bersabda, "Bahwa dia adalah ibuku setelah ibuku sendiri.
" Kemudian kita kenal Siti Khadijah binti Khuwailid r.a, wanita pertama yang beriman dan membantunya, Siti Aisyah, Ummu Salamah, dan lain-lainnya, dari Ummahaatul Mukmtniin (ibu dari kaum Mukmin), istri-istri Nabi, dan istri-istri para sahabat Rasulullah saw.
AKTIVITAS WANITA MASA KINI
Sebenarnya, usaha (kiprah) kaum wanita cukup luas meliputi berbagai bidang, terutama yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yang diselaraskan dengan Islam, dalam segi akidah, akhlak dan masalah yang tidak menyimpang dari apa yang sudah digariskan atau ditetapkan oleh Islam.
Wanita Muslimat mempunyai kewajiban untuk memperkuat hubungannya dengan Allah dan menyucikan pikiran serta wataknya dari sisa-sisa pengaruh pikiran Barat.
Harus mengetahui cara menangkis serangan-serangan kebatilan dan syubuhat terhadap Islam.
Harus diketahui dan disadari hal-hal yang melatarbelakanginya, mengapa dia harus menerima separuh dari bagian yang diterima oleh kaum laki-laki dalam masalah hak waris? Mengapa saksi seorang wanita itu dianggap separuh dari laki-laki? Juga harus memahami hakikatnya, sehingga iman dan Islamnya bersih, tiada keraguan lagi yang menyelimuti benak dan pikirannya.
Dia harus menjalankan secara keseluruhan mengenai akhlak dan perilakunya, sesuai dengan yang dikehendaki oleh Islam. Tidak boleh terpengaruh oleh sikap dan perilaku wanita non-Muslim atau berpaham Barat. Karena mereka bebas dari pikiran dan peraturan-peraturan sebagaimana yang ada pada agama Islam. Mereka tidak terikat pada perkara halal dan haram, baik dan buruk.
Banyak diantara kaum wanita yang meniru mereka secara buta, misalnya memanjangkan kuku yang menyerupai binatang buas, pakaian mini, tipis (transparan), atau setengah telanjang, dan sebagainya. Cara yang demikian itu adalah meniru orang yang buta akan hal-hal terlarang.
Nabi saw. telah bersabda:
"Janganlah kamu menjadi orang yang tidak mempunyai pendirian dan berkata, 'Aku ikut saja seperti orang-orang itu. Jika mereka baik, aku pun baik; jika mereka jahat, aku pun jadi jahat.' Tetapi teguhkan hatimu dengan keputusan bahwa jika orang-orang melakukan kebaikan, maka aku akan mengerjakannya; dan jika orang-orang melakukan kejahatan, maka aku tidak akan mengerjakan."
PERANAN WANITA DALAM KELUARGANYA
Di dalam Al-Qur'an telah ditetapkan, semua penetapan dan perintah ditujukan kepada kedua pihak, laki-laki dan wanita, kecuali yang khusus bagi salah satu dari keduanya. Maka, kewajiban bagi kaum wanita di dalam keluarganya ialah menjalankan apa yang diwajibkan baginya.
Jika dia sebagai anak, kemudian kedua orangtuanya atau salah satunya menyimpang dari batas yang telah ditentukan oleh agama, maka dengan cara yang sopan dan bijaksana, dia harus mengajak kedua orangtuanya kembali ke jalan yang baik, yang telah menjadi tujuan agama, disamping tetap menghormati kedua orangtua.
Wajib bagi setiap wanita (para istri), yaitu membantu suaminya dalam menjalankan perintah agama, mencari rezeki yang halal, menerima dan mensyukuri yang dimilikinya dengan penuh kesabaran, dan sebagainya.
Wajib pula bagi setiap ibu, mengajar anak-anaknya taat kepada Allah, yakni dengan menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya, serta taat kepada kedua orangtuanya.
Kewajiban bagi setiap wanita terhadap kawan-kawannya yang seagama, yaitu menganjurkan untuk membersihkan akidah dan tauhidnya dari pengaruh di luar Islam; menjauhi paham-paham yang bersifat merusak dan menghancurkan sendi-sendi Islam dan akhlak yang luhur, yang diterimanya melalui buku, majalah, film, dan sebagainya.
Dengan adanya tindakan-tindakan di luar Islam, yang ditimbulkan oleh sebagian kaum Muslimin terhadap wanita yang kurang bijaksana dan insaf, maka hal inilah yang menyebabkan terpengaruhnya mereka pada peradaban Barat dan paham-pahamnya.
Harus diakui, bahwa hak-hak wanita di sebagian masyarakat Islam belum diberikan secara penuh.
Harus diketahui pula, bahwa suara pertama dari kaum wanita dalam menguatkan dakwah dan risalah Muhammad saw. ialah suara Khadijah binti Khuwailid r.a. kepada Rasulullah saw.:
"Demi Allah, Tuhan tidak akan mengecewakan engkau sama sekali. Sesungguhnya engkau bersilaturrahmi, menghubungi keluarga dan mengangkat beban berat, memberi kepada orang yang tidak punya, menerima dan memberi (menghormati) kepada tamu, serta menolong orang-orang yang menderita.
" Orang pertama yang berperan sebagai syuhada ialah Ummu Amr binti Yasir Ibnu Amar yang bernama Samiah, dia bersama suaminya disiksa, agar mereka keluar dari agama Islam. Tetapi mereka tetap bertahan dan sabar, sehingga dia mati syahid bersama suaminya.
Ketika Rasulullah saw. melintasi mereka, dan melihat mereka dalam keadaan disiksa, lalu Rasulullah saw. berkata kepada mereka, "Sabarlah wahai Al-Yasir, sesungguhnya kita nanti akan bertemu di surga.
Keterangan:
Artikel ini merupakan artikel lepas yang ditulis oleh Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Dikutip dari Majalah "Al-Ummah," no. 66, Pebruari 1986, hlm. 40-5. Dimuatnya artikel ini menurut hemat kami amat layak. (Penerjemah).

HUSNUZH ZHAN (BAIK SANGKA) KEPADA ALLAH TA'ALA

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Aku menurut dugaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah swt. berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingatKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari padanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepadaKu sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil". (Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw, bersabda : "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : "Aku bersama hambaKu apabila ia ingat kepadaKu dan kedua bibirnya bergerak (mengucapkan dzikir) kepadaKu". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasuulullah saw. bersabda : "Allah swt. berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku ingat kepadanya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang banyak maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari padanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil''. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

YANG PERTAMA KALI DIHISAB PADA HARI KIAMAT ADALAH SHALAT

Dari Huraits bin Qabishah, ia berkata : Saya sampai di Madinah. Ia berkata : "Wahai Allah mudahkanlah bagiku (mendapat) teman duduk yang baik. Lalu saya duduk kepada Abu Hurairah ra. Ia berkata : Saya berkata : "Saya berdo'a kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Besar -untuk memudahkan bagiku teman duduk yang baik, maka sampaikanlah kepadaKu hadits yang kamu dengar dari Rasulullah saw.- Semoga Allah memberi manfaat kepadaku dengan itu". Ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang paling dulu dihisab pada hamba adalah shalatnya. Jika shalat itu baik maka ia telah menang dan sukses. Jika shalatnya rusak maka ia telah merugi". Hammam berkata : Saya tidak tahu, ini dari perkataan Qatadah atau riwavat. Jika dari fardhunya ada kekurangan-kekurangan, Allah berfirman : "Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnat, maka fardhu yang kurang itu dapat disempurnakan. Kemudian demikian itu caranya dalam menghisab seluruh amalnya". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?". Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka Allah berfirman : "Sempurnakanlah fardhu itu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Dari Tamim ad Dari ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama diperhitungkan pada hamba di hari Qiyamat adalah shalatnya. Jika ia menyempurnakannya maka dicatat baginya shalat sunatnya. Jika ia tidak menyempurnakannya maka Allah Yang Maha Suci berfirman kepada para malaikatNya : "Lihatlah apakah kamu menjumpai shalat sunat bagi hambaKu ? maka sempurnakanlah dengannya fardhu yang disia-siakannya. Kemudian amal-amalnya diambil menurut perhitungan itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).
Dari Anas bin Hakim Adh Dhabi -ia samar dari Ziyad atau Ibnu Ziyad dia datang di Madinah dan bertemu dengan AburHurairah berkata: Ia minta dijelaskan keturunanku, maka saya menunjukkan nasabku : Abu Hurairah berkata : "Hai pemuda, maukah saya ceritakan hadits kepadamu ?". Saya menjawab : "Baiklah, semoga Allah memberikan rahmat kepadamu". Yunus berkata : "Sava mendengar ia menuturkannya dari Nabi saw. bersabda : "Sesunguhnva amal-amal hamba yang pertama kali diperhitungkan pada hari Qiyamat adalah shalat". Beliau bersabda: Tuhan kami Yang Maha Besar dan Maha Mulia berfirman kepada para malaikatNya -padahal Dia lebih mengetahui : "Lihatlah shalat hambaKu, ia menyempurnakan atau mengurangi. Jika shalat itu sempurna maka dicatatlah kesempurnaan baginya. Jika ia mempunyai shalat sunat maka Allah berfirman : "Sempurnakanlah bagi hambaKu akan fardhunya dari sunatnva". Kemudian amal-amal itu diambil seperti itu. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasululah saw. bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam sebagus-bagus bentuk". Ia berkata : "Saya menduga beliau sedang tidur". Ia berkata : "Demikianlah dalam hadits". Tuhanku berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar?".
Beliau bersabda : "Saya katakan "tidak". Beliau bersabda : "Maka Dia meletakkan tanganNya diatas kedua belikatku, sehingga Aku dapati kesejukannya sampai kedua susuku". Atau beliau bersabda : "Pada leherku, maka aku mengetahui apa yang dilangit dan di bumi".
Dia berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar ?" Saya menjawab: "Ya". Dia berfirman : "Dalam penghapus, dalam penghapus yaitu diam di Masjid setelah shalat, berjalan kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi. Barangsiapa yang melakukan hal itu maka ia hidup dengan baik, dan mati dengan baik, dan dalam kesalahan seperti hari dilahirkan oleh ibunya. Dia berfirman : "Hai Muhammad, apabila kamu telah shalat maka ucapkanlah :
'ALLAAHUMMA AS ALUKA FI'LAL KHAIRATI WATARAL MUNKARAATI WAHUBBUL MASAA­KIINI WA IDZA ARADTA BI’IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNII ILAIKA GHAIRA MAFTUNIN"

(Wahai Allah, saya mohon kepadaMu perbuatan yang baik, meninggalkan kemungkaran, dan cinta pada orang-orang miskin. Apabila Engkau menghendaki fitnah pada hambaMu maka matikanlah saya olehMu tanpa-terfitnah".
Beliau bersabda : "Untuk derajat itu adalah menyiarkan salam, memberi makanan, shalat malam di kala manusia sedang tidur. (Hadits ditakhirij oleh Tirmidzi).

Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam, sebaik-baik bentuk dengan berfirman : "Wahai Muhammad", Aku menjawab : "Kami perkenankan Engkau wahai Tuhanku,' dan kebahagiaanMu".
Dia berfirman : "Dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang tinggi) itu bertengkar ? Aku menjawab : "Wahai Tuhanku, aku tidak tahu". Lalu Dia meletakkan tanganNya di antara kedua tulang belikatku dan aku mendapatkan kesejukan di antara kedua susuku, lalu aku mengetahui apa yang di antara timur dan barat. Dia berfirman : "Hai Muhammad !". Aku menjawab : "Aku perkenankan panggilanMu, wahai Tuhanku dan kebahagiaanMu". Dia berfirman : "Dalam hal apakah kelompok vang tinggi itu bertengkar ?". Aku menjawab : "Dalam derajat dan penghapus, yaitu melangkah kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi dan menanti shalat setelah melakukan shalat. Barangsiapa vang menjaga hal itu maka ia hidup dengan baik dan mati dengan baik, dan dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

Dari Abdullah bin Amr yaitu Ibnu Ash ra., ia berkata : Kami shalat Maghrib bersama Rasulullah saw, orang yang pulang telah pulang dan masih duduklah orang yang berdo'a atau bermohon. Rasulullah saw. datang dengan segera dan nafas terengah-engah dan terbuka kedua lutut beliau seraya bersabda : "Bergembiralah, ini Tuhanmu telah membuka salah satu pintu langit, Dia bermegah-megahdengan kamu terhadap malaikat, seraya berfirman : "Lihatlah kepada menanti fardhu yang lain". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Bersyukurlah kepada Allah SWT

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim:7)
Saat kehilangan sesuatu, saat mengalami kerugian, atau saat tidak mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, sering kali jiwa kita terguncang sehingga patah semangat, tidak lagi memiliki motivasi. Kita sering lupa mensyukuri yang sudah kita miliki, kita juga sering melupakan hikmah yang tak ternilai dari suatu kegagalan yang harusnya kita syukuri.
Padahal berdasarkan ayat diatas, jika kita mau bersyukur maka Allah menjanjikan akan menambah nikmat kita. Oleh karena itu kita seharusnya menysukuri apa yang sudah Allah berikan kepada kita, kita juga harus mensyukuri apa yang kita dapatkan meskipun sekecil apa pun.
Ini adalah rahasia melipat gandakan nikmat kita. Saat kita berusaha, syukurilah nikmat yang kita dapatkan agar ditambah oleh Allah SWT. Jadi, tetaplah semangat meski hasil kita kecil, sebab jika kita mensyukurinya, yang kecil tersebut bisa menjadi besar. Sangat ironis, sudah kecil, tidak kita syukuri. Alangkah bodohnya orang yang tidak mau mensyukuri nikmat Allah SWT.
Mereka sering menyangka bahwa yang namanya nikmat itu adalah rezeki dalam bentuk materi yang jumlahnya besar. Padahal tidak, nikmat yang sudah kita dapatkan itu sangat banyak, jika kita berusaha untuk menyebutkannya, kita tidak akan bisa. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran.
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS Ibrahim:34)"
Nikmatilah hidup, tetaplah semangat meski penghasilan kita kecil, karena kita bisa melipat gandakannya dengan mensyukurinya. Renungkanlah, betapa banyaknya nikmat yang sudah kita miliki. Jangan risau, jangan takut untuk gagal, sebab kegagalan sebesar apa pun tidak akan menghabiskan nikmat-nikmat yang ada pada diri kita.
Sumber : http://www.motivasi-islami.com

Beban yang di berikan oleh Allah SWT sesuai dengan kesanggupan kita

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah:286)
Kita sering merasa beban yang sedang kita alami adalah sangat berat, bahkan paling berat diantara beban yang dimiliki oleh orang lain. Orang cendrung suka menceritakan beban, kesulitan, atau masalahnya kepada orang sambil meyakinkan orang lain bahwa bebannya yang paling berat. Apa itu membantu? Menceritakan beban kepada orang terdekat atau yang terpercaya mungkin akan meringankan, tetapi kalau ke banyak orang justru malah tidak baik.
Dari pada bercerita ke sana ke mari tentang beban kita, mengapa tidak bercerita dan mengadu kepada Allah SWT. Berdoalah:
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.
Allah SWT tidak pernah memberi beban yang melebihi kemampuan kita. Ini menurut Al Quran. Jadi bagaimana pun besarnya beban, kesulitan, dan masalah yang kita hadapi, yakinlah bahwa kita akan mampu melewatinya dan mengatasinya.
Ayat ini memberikan kekuatan kepada kita untuk lebih percaya diri dalam menjalani hidup ini. Kita percaya, bahwa diri kita sudah diberikan kekuatan untuk menghadapi masalah bagaimana pun beratnya menurut ukuran kita. Kita juga yakin, bahwa Allah tidak akan memberikan beban yang melebih kemampuan kita.
Justru, saat kita mendapatkan masalah yang berat, sangat berat, bahkan paling berat dibanding masalah yang dihadapi orang, ini menunjukan bahwa kita memang memiliki kemampuan yang lebih. Seorang anak SD tentu hanya akan diberikan soal ujian untuk SD, sementara seorang mahasiswa akan mehadapi ujian untuk tingkat perguruan tinggi. Harusnya kita malu, jika kita menyerah dengan ujian yang kita hadapi. Jangan-jangan, ujian yang diberikan adalah untuk level SD, sementara orang lain menghadapi ujian level perguruan tinggi dan mereka mampu menghadapinya.

Sumber: http://www.motivasi-islami.com

Umat Muslim adalah umat yang terbaik

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali 'Imraan:110)
Allah SWT melalui Al Quran, menyatakan bahwa kita adalah umat yang terbaik. Oleh karena itu kita tidak perlu merasa minder dari umat-umat lain, meskipun saat ini umat lain cendrung lebih maju dari pada kita. Kita sebenarnya umat terbaik, memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, jika saat ini umat yang lain relatif lebih maju, artinya kita belum mengoptimalkan segenap potensi yang kita miliki.
Karena kita adalah umat yang terbaik, konsekuensinya kita harus menjadi pemimpin yang mengarahkan kepada kebaikan, kita harus meminpin dalam teknologi agar teknologi diarahkan untuk kebaikan. Kita harus memimpin dibidang informasi, agar informasi digunakan untuk kebaikan. Kita harus memimpin di bidang politik agar politik dimanfaatkan untuk kebaikan, dan kita harus memimpin di berbagai bidang lainnya agar bisa digunakan untuk kebaikan.
Kebaikan bukan hanya hasil bicara, kebaikan akan lebih nyata jika merupakan hasil kerja. Apa lagi hanya bicara kritik sana kritik sini seperti seorang calo, banyak ngomong tetapi dia sendiri hanya diam saja. Kita harus bergerak, bertindak, dan berbuat.

Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a., dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka hendaklah dengan lisannya. Dan jika tidak mampu, maka hendaklah dengan hatinya. Ini merupakan amalan iman paling lemah.’” (HR Imam dan Muslim)
Sumber : http://www.motivasi-islami.com

Allah SWT memberi kemudahan

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al Mulk:15)
Ternyata, Allah telah memudahkan kita untuk mendapatka rezekinya. Allah telah memberikan tuntunan dan motivasi kepada kita bahwa mencari rezeki itu tidak sulit. Salah satu tuntunannya ialah kita harus ingat bahwa hanya kepada Allah kita kembali setelah dibangkitkan. Artinya apa? Janganlah mencari harta menjadi tujuan hidup yang utama bagi kita. Jika kita menjadikan akhirat sebagai tujuan utama kita, insya Allah kita akan mudah mendapatkan rezeki, seperti yang difirman dalam ayat berikut:

…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiaptiap sesuatu. (QS Ath Thalaq:2-3)

Dengan ayat-ayat tersebut, diri kita akan terbebas dari kegelisahan akan rezeki. Kita akan tetapberusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperolehnya. Jika Allah yang menjamin rezeki kita, kita tidak lagi perlu memohon dan meminta kepada manusia atau makhluq lainnya. Kita hanya memohon kepada Allah yang telah menjamin rezeki kita dan berusaha untuk menjemput rezeki tersebut.

Dunia ini sudah berlimpah dengan rezeki, kita tinggal menyebar dimuka bumi untuk mengambil kelimpahan tersebut dan Allah telah memudahkannya. Lalu mengapa terasa sulit? Bukan ayat ini yang salah, karena Al Quran tidak mungkin salah, yang salah ada pada diri kita, mungkin kita kurang giat mencarinya atau mungkin cara kita mencarinya masih salah. Atau jika kita sudah giat dan cara sudah benar, Allah sengaja menangguhkannya untuk menguji kita. Tetapi kita tidak pernah tahu, yang kita tahu adalah berdoa dan berusaha. Jika usaha kita kurang giat, maka tambahkan. Jika usaha kita masih salah, belajarlah baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman seseorang.
Sumber : http://www.motivasi-islami.com

Kamis, 12 Maret 2009

DO'A SAYYIDUL ISTIGHFAR

Astaghfirullaahal 'azhiim wa atuubu ilaih
Allaahumma anta robbi laa alaaha allaa anta khalqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wawa'dik, mastatha'tu a'udzubika min syarri maa shona'tu abuu alaka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bidzanbi faghfirlii, fa innahu yaghfiruz dzunuuba illaa anta.

Artinya :
Saya mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, dan bertaubat kepadan-Nya. Ya Allah, ya Tuhan-ku tidak ada Tuhan selain Engkau. yang telah menjadikan aku, dan aku adalah hamba-Mu, dan akupun dalam ketentuan-Mu serta janji-Mu apa yang dapat aku lakukan. Saya mohon perlindungan-Mu dari kejahatan apa saja yang saya lakukan, saya mengakui keni'matan yang telah Engkau limpahkan kepada saya, dan saya mengakui akan dosa saya, karena itu berilah ampunan kepada saya, maka sesungguhnya tidak ada yang memberi pengampunan kecuali Engkau. Amien...

Tata cara dalam Berdo'a kepada Allah SWT

Al-Qur'an memerintahkan kita agar memohon dan berdo'a kepada Allah SWT.

"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari Menyembah-Ku akan masuk nerakah Jahannam dalam keadaan hina dina. Q.S. al-Mu'min: 60
Beberapa tata cara (adab) yang harus dipenuhi dalam berdo'a. Diantaranya :
1. Dimulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah kemudian tahmid diiringi dengan
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
2 Ditutup dengan memohon ampunan kepada Allah, memohon keselamatan di dunia dan akhirat kemudian membaca shalawat dan tahmid.
3. Dengan rendah hati dan suara lembut.
4. Dengan rasa takut dan penuh harap kepada Allah SWT.
5. Dengan sabar dan shalat.

Allah SWT. Berfirman :
"Minta tolonglah kamu dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. Q.S. al-Baqarah: 45
By. Aden

Rabu, 11 Maret 2009

DZIKIR DAN DO’A (Setelah Shalat 5 waktu)

ASTAGHFIRULLAHAL ‘ADHIIM ALLADZII LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYUL QOYYUM WA ATUUBU ILAIH. (baca 3X.)
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung yang Tiada Tuhan Selain Dia Yang Maha Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya) dan Aku bertaubat kepada-Nya.

LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU YUHYII WAYUMIITU WAHUA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIR. (baca 3X)
Artinya: Tiada Tuhan Selain Allah Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Dialah yang mempunyai kerajaan (kekuasaan), Dialah yang berhak untuk di puji, Dialah yang menghidupkan dan Mematikan dan Dia berkehendak atas segala sesuatu.

ALLAHUMMA ANTASSALAM WAMINKASSALAM WA ILAIKA YA’UDUSSALAM FAHAYYINA ROBBANA BISSALAM WA ADKHILNALJANNATA DAROSSALAM TABAAROKTA ROBBANA WATA’ALAITA YADZAL JALALI WAL IKROM.
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah kedamaian/keselamatan dan Dari-Mulah kedamaian/keselamatan dan Kepada-Mu lah kembalinya Kedamaian/keselamatan maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan kedamaian/keselamatan dan masukkanlah kami ke dalam surga tempat yang damai. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi Wahai Tuhan Kami Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan.

ALLAHUMMA LAA MAANI’A LIMA A’THOITA WALA MU’THIA LIMA MANA’TA WALA ROODDA LIMA QODHOITA WALA YANFA’U DZAL JADDI MINKALJADD.
Artinya: Ya Allah Ya Tuhan Kami, tidak ada satupun yang dapat melarang jika Engkau menghendaki dan tidak ada satupun yang dapat memberi jika Engkau tidak menghendaki dan tidak ada yang dapat menolak apa yang telah Engkau tentukan serta tidak ada kekuatan yang dapat memberi manfaat kecuali atas kehendakmu.

SUBHANALLAH 33X
Artinya: Allah Maha Suci

ALHAMDULILLAH 33X
Artinya: Segala Puji bagi Allah

ALLAHU AKBAR 33X
Artinya: Allah Maha Besar